Olahraga untuk menurunkan tensi? Bisakah menurunkan tensi dengan berolahraga? Atau sebaiknya tidak melalukan olahraga ketika tensi naik?
Seseorang dikatakan sebagai pengidap penyakit hipertensi ketika tensinya menunjukkan 140/90 atau lebih. Kondisi ini tidak bisa dianggap remeh, karena tensi tinggi dapat merusak organ tubuh seperti mata, jantung, saraf, ginjal, otak, dan lainnya.
Pengidap hipertensi biasanya mengonsumsi obat hipertensi untuk menjaga tekanan darah agar tetap stabil. Selain itu, dokter juga menganjurkan untuk menerapkan pola hidup yang sehat untuk mendukung pengobatan.
Pola hidup sehat itu sendiri meliputi mengonsumsi makanan yang sehat, mengelola stres, perbanyak istirahat, sampai melakukan olahraga. Namun, pertanyaannya, apakah orang yang tensinya tinggi boleh berolahraga?
Bila seseorang sudah mengidap penyakit hipertensi, jangan lagi menganggap olahraga dapat menurunkan tensi. Karena hal tersebut tidak mungkin. Semisal orang dengan tensi normal itu 120/80 atau 115/78, lalu berolahraga. Dan ketika mengecek tensi, tensinya akan naik.
Lalu orang yang mengidap hipertensi tidak boleh olahraga? Boleh melakukan olahraga, tetapi dengan menurunkan tensinya terlebih dahulu, baru berolahraga. Nah, ketika tensi naik, kita bisa melakukan hal-hal yang membuat tubuh itu berelaksasi. Misalnya tidur, mengonsumsi makanan yang sehat, kurangi makanan yang mengandung gula atau karbohidrat, istirahat yang cukup, bila mengalami stres yang berlebihan bisa diperbaiki stres nya, dan lain sebagainya.
Di atas sudah dijelaskan tentang salah satu penerapan pola hidup sehat yang bisa mendukung pengobatan penyakit hipertensi, yaitu melakukan olahraga. Tak hanya itu, olahraga juga dapat menurunkan rasa berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, bahkan mengurangi stres. Olahraga yang bisa dilakukan antara lain bersepeda, joging, berenang, atau yang lainnya.
Selain itu, kita juga menjalani pola makan yang menyehatkan, yaitu mengurangi mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat atau gula, memilih makanan yang memiliki asupan tinggi serat seperti buah, sayur, dan biji-bijian. Tak hanya itu, membatasi mengonsumsi garam (seperti sosis atau kornet) juga dapat mengontrol dan menurunkan tensi agar tetap stabil.
Selanjutnya, penderita hipertensi sebaiknya dapat mengelola stres. Karena ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah. Apabila sedang stres, kita bisa beristirahat sebentar agar tensi tetap stabil.
Kemudian, pastikan untuk tidur yang cukup. Setidaknya 7 – 9 jam dalam sehari sehingga dapat menurunkan darah tinggi. Dengan tidur yang cukup dapat menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh yang mengakibatkan tensi meningkat.
Lalu, sebaiknya pengidap hipertensi menghindari minuman beralkohol sehingga tensi dapat turun. Selain dapat menurunkan tensi, mengurangi minuman beralkohol juga dapat mencegah seseorang mengalami penyakit kronis seperti gangguan liver, masalah pencernaan, atau bahkan jantung.
Tapi hal yang perlu ditekankan, pola hidup yang sehat dimana dilakukan secara konsisten dapat membuat tensi tetap stabil. Akan tetapi, bila pasien dianjurkan untuk mengonsumsi obat tekanan darah tinggi oleh dokter, maka pasien bisa mengonsumsi obat sesuai dosis yang sudah ditentukan. Baik juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter.
Jadi, itulah jawaban apakah olahraga untuk menurunkan tensi atau tidak. Penderita hipertensi diperbolehkan untuk melakukan olahraga, tetapi sebaiknya jangan berolahraga ketika tensi naik. Turunkan lebih dulu tensinya, baru melakukan olahraga. Apabila ada pertanyaan lebih lanjut seputar penyakit hipertensi, bisa langsung berkonsultasi dengan dokter.