Pikiran hasilkan gula? Bukannya gula meningkat disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula? Dan apa hubungannya dengan pikiran, mengapa bisa menghasilkan gula? Seperti apa penjelasannya?
Selama ini hal yang kita takutkan menyebabkan gula meningkat itu mengonsumsi makanan yang mengandung gula. Tapi faktanya, terkadang kehidupan kita bukan hanya makanan saja, tetapi lebih tentang masalah apa yang kita masukkan ke dalam tubuh dan apa yang kita masukkan ke dalam pikiran.
Jadi, walaupun kita tidak memberikan asupan gula ke dalam tubuh karena tidak ingin mengalami resistensi insulin, tubuh tetap bisa menghasilkan gula. Sebab pikiran kita juga bisa membentuk gula, tubuh juga bisa membuat tubuh gula sendiri.
Apalagi stres yang berkepanjangan, tentunya bisa membentuk gula atau prosesnya yang kita sebut gluconeogenesis. Hormon stres atau kortisol membuat liver dapat memecah lemak di dalam tubuh. Kemudian menjadikan lemak menjadi sumber bahan baku pembuatan gula.
Jadi ya, jangan terlalu takut dengan karbohidrat, ya karena kalau kita menghindari gula, tubuh tetap akan memproduksi gula. Ditambah lagi kalau kita merasa khawatir, ketakutan, emosional, pastinya gula akan meningkat. Maka dari itu, kalau mau gula di tubuh tidak meningkat, pikiran kita harus dijaga, begitu pula dengan makanan. Keduanya harus seimbang.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bila pikiran dapat menyebabkan gula. Baik itu rasa khawatir, ketakutan, emosional, dan lainnya. Bisa juga karena beban pekerjaan dan kebutuhan hidup yang semakin meningkat. Sama juga dengan stres yang dapat meningkatkan kandungan gula di dalam tubuh.
Sebenarnya, stres memang terjadi hampir pada semua orang dan hal ini tidak bisa dihindari. Pada setiap orang, dampak dari stres pun berbeda-beda, salah satunya menyebabkan gula di tubuh meningkat.
Stres yang berlangsung singkat biasanya dapat ditangani oleh tubuh, karena tubuh memiliki sistem pengaturan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil di dalam tubuh. Tetapi lain ceritanya ketika stres yang terjadi pada pengidap penyakit diabetes dimana memang kekurangan produksi insulin. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah meningkat dan tidak dapat dikendalikan dengan baik.
Ketika stres, tubuh secara alami akan memastikan kadar gula dan energi di tubuh cukup tersedia dengan mengeluarkan hormon epinefrin dan kortisol. Hormon kortisol sendiri merupakan hormon yang menentukan respon dari tubuh dalam menghadapi kondisi yang menyebabkan stres. Selain itu, hormon ini juga dapat menghambat produksi hormon insulin sekaligus menyebabkan meningkatnya kadar gula darah. Apabila stres yang kita alami semakin berat maka hormon kortisol akan semakin meningkat, diikuti dengan meningkatnya kadar gula darah.
Lalu, hormon epinefrin juga dihasilkan oleh tubuh sebagai wujud respon alami ketika kita merasa tertekan dan stres. Bila kadarnya meningkat, maka kadar gula darah akan semakin meningkat dimana dilakukan dengan pelepasan glukosa yang meningkat. Kondisi stres ini harus segera ditangani supaya organ pankreas tidak terganggu fungsinya sebab tidak mampu mengendalikan produksi hormon insulin dimana berfungsi mengendalikan gula darah yang semakin tinggi. Kondisi tersebut akan menyebabkan meningkatnya risiko terjadinya penyakit diabetes melitus.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghindari kondisi stres tersebut? Untuk menghindari stres dimana menyebabkan meningkatnya gula darah, kita bisa mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Misalnya dengan menjalani olahraga secara rutin, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta beristirahat dengan cukup setidaknya 8 jam dalam sehari.
Sampai sini sudah paham bukan tentang pikiran hasilkan gula? Cek video disini, untuk informasi lebih lengkapnya. Apabila ada konsultasi lebih lanjut, bisa konsultasikan dengan dokter.