Ada beberapa pertanyaan seputar hidung bengkok. Salah satunya adalah, apakah tidur miring dapat menyebabkan hidung bengkok. Lalu apakah benar tidur miring dapat menyebabkan hidung bengkok? Ada sebagian orang yang beranggapan bila tidur miring menyebabkan hidung bengkok, apakah anggapan itu benar?
Deviasi septum nasal atau tulang hidung yang bengkok terjadi ketika septum nasal bergeser dari garis tengah. Septum nasal sendiri merupakan dinding yang memisahkan bagian kanan dan kiri hidung menjadi dua saluran dengan ukuran yang sama. Hidung yang bengkok dapat menyebabkan kesulitan bernapas, pengeringan sinus, dan infeksi sinus yang berulang.
Penyebab hidung bengkok sendiri, antara lain : kelainan saat lahir, keturunan, cedera hidung, dan kondisi kesehatan tertentu. Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko terjadinya tulang hidung bengkok, antara lain : hidung tersumbat di satu sisi, napas berbunyi saat tidur, sering mimisan, sinusitis, penyumbatan salah satu atau kedua lubang hidung, dan proses penuan.
Terdapat beberapa kasus yang menunjukan bahwa tulang hidung yang bengkok terjadi selama perkembangan janin. Kasus ini memengaruhi dua puluh persen bayi baru lahir dan terjadi pada bayi yang lahir dengan berat badan yang dikategorikan besar dan mengalami proses persalinan yang sulit. Kelainan tersebut terlihat jelas ketika lahir dan luas deviasi hidung dapat meningkat atau berubah secara alami seiring dengan bertambahnya usia.
Lain halnya dengan kelainan saat lahir, ternyata hidung yang bengkok dapat diturunkan dari orangtua ke anak cucu. Sehingga, apabila dalam satu keluarga memungkinkan adanya kemiripan bentuk hidung antar anggota. Namun, hal ini tidak bisa dianggap bahwa semua anak yang memiliki orangtua yang memiliki hidung yang bengkok juga akan memiliki hidung yang bengkok juga.
Selain itu, hidung yang bengkok juga bisa diakibatkan dari cedera yang menyebabkan septum hidung yang berpindah dari posisinya. Cedera ini diantaranya terjadi pada saat persalinan untuk bayi, lalu cedera hidung pada anak-anak dan orang dewasa. Cedera yang sering terjadi biasanya ketika olahraga kontak (misalnya tinju atau kecelakaan).
Hidung bengkok juga bisa disebabkan dengan kondisi kesehatan tertentu. Perubahan dalam jumlah pembengkakan jaringan hidung, karena rhinitis atau rinosinusitis dapat menonjolkan penyempitan saluran hidung dari tulang hidung yang bengkok. Kondisi ini mengakibatkan sumbatan hidung.
Sedangkan tidur miring sendiri memiliki akibat antara, diantaranya perut mulas, sakit punggung, leher kronis, kerutan wajah, dan tekanan payudara. Tidur dengan posisi tubuh miring ke kanan dapat menyebabkan timbulnya penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease) yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Selanjutnya, posisi tidur miring ke kanan bisa menyebabkan sakit punggung. Hal ini dikarenakan adanya tekanan pada punggung dan tulang belakang sepanjang malam. Kemudian, posisi tidur yang buruk dan konstan bisa merusak bagian gelatin dari cakram yang menyebabkan nyeri kronis. Tekanan pada satu sisi wajah ketika tidur miring dapat menyebabkan kerutan wajah seiring berjalannya waktu. Terakhir, posisi tidur miring menyebabkan payudara kendur karena gravitasi secara alami menariknya ke bawah.
Berdasarkan penjelasan mengenai penyebab hidung bengkok dan akibat dari tidur miring di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan antara tidur miring dengan hidung yang bengkok. Jadi, tidur miring tidak menyebabkan hidung bengkok.
Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai hidung bengkok, bisa kunjungi channel youtube dr Hendri Andreas.