Bahan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil – Bukan hanya waspada pada makanan, ibu hamil perlu memerhatikan bahan skincare yang dipakai. Masalahnya ada zat-zat dalam produk skincare yang beresiko mencelakakan ibu hamil dan janin. Apa bahan yang dimaksud? Yok, baca keterangan selengkapnya di bawah ini.
Walau tidak betul-betul masuk ke badan, apa yang ibu hamil berikan ke kulit bisa juga masuk ke saluran darah. Maka ibu hamil perlu menghindar beberapa bahan yang bisa mencelakakan janin. Disamping itu, beberapa bahan skincare bisa juga menjadi lebih “keras” untuk keadaan kulit saat hamil hingga mengakibatkan dampak yang tidak diharapkan.
Berikut 6 bahan skincare yang seharusnya ibu hamil jauhi supaya tidak memunculkan efek sepanjang kehamilan:
Paraben umumnya dipakai sebagai pengawet dalam beragam produk kosmetik dan berperan untuk menahan perkembangan jamur beresiko atau bakteri. Sebuah study mengatakan jika paparan paraben bisa mengakibatkan masalah proses metabolisme pada janin sampai ia dewasa.
Oxybenzone biasanya kerap diketemukan dalam produk tabir surya membuat perlindungan kulit dari radiasi cahaya UV.
Karena oxybenzone dikenali sebagai bahan kimia yang bisa mengusik mekanisme endokrin, pemakaiannya sepanjang kehamilan dikuatirkan bisa menghancurkan keseimbangan hormon kehamilan dan mengakibatkan masalah kesehatan permanen pada janin dan ibu hamil.
Walau produk dengan bahan dasar kedelai biasanya termasuk aman, bahan ini mempunyai dampak estrogenik. Dampak ini bisa menimbulkan atau jadi memperburuk bintik gelap di kulit yang disebutkan kloasma atau melasma. Bila ibu hamil telah terlebih dahulu alami melasma, seharusnya jauhi produk skincare dengan bahan kedelai, ya.
Hydroquinone umumnya diketemukan pada produk skincare pencerah kulit. Saat dibalurkan di kulit, hydroquinone bisa teresap oleh badan. Walaupun efeknya pada janin belumlah jelas, seharusnya bahan ini ibu hamil jauhi.
Retinoid umumnya diketemukan pada produk pencegah penuaan dan jerawat karena bisa percepat penyempurnaan kulit. Menurut riset, retinoid oral (yang diminum) beresiko mengakibatkan cacat lahir. Tetapi, supaya aman seharusnya ibu hamil menghindar pemakaian produk skincare yang memiliki kandungan senyawa ini.
Asam hidroksi biasanya dijumpai dalam produk penyembuhan jerawat dan infeksi kulit, beberapa produk exfoliator dan pembersih. Pada paket, umumnya bahan ini dicatat sebagai beta hydroxy acid (BHA) itu contohnya adalah asam salisilat (salicylic acid) dan alpha hydroxy acid (AHA) itu contohnya asam glikolat (glycolic acid), dan asam laktat (lactic acid).
Asam hidroksi yang diimplementasikan pada kulit sebetulnya cuma sedikit teresap ke saluran darah. Tetapi, karena asam hidroksi yang diminum didapati bisa mencelakai ibu hamil dan janin, ibu hamil seharusnya batasi penggunaan produk skincare dengan bahan ini.
Nah, saat ini ibu hamil sudah mengetahui apa bahan skincare yang penting dijauhi saat hamil. Seharusnya lihat dan ingat baik bahan ini karena peluang ibu hamil masih perlu menghindariinya sampai periode menyusui.
Disamping itu, ibu hamil perlu memperhitungkan peluang alergi pada sebuah produk skincare. Triknya, berikan sedikit lebih dulu ke kulit, selanjutnya nantikan adakah reaksi sampai 24 jam ke depan. Jika ada reaksi, seperti gatal atau kemerahan, jauhi pemakaian skincare itu.
Bila ibu hamil masih bimbang dan tidak percaya akan keamanan satu produk skincare, tak boleh ragu-ragu untuk konsultasi ke dokter. Dengan demikian, dokter dapat memberi anjuran berkenaan produk skincare yang aman untuk keadaan ibu hamil.
Ingin tanya jawab dengan dokter estetika atau dokter bedah plastik langsung untuk mengetahui tentang perawatan kecantikan ataupun bedah plastik, bisa langsung tanya disini.
